Terik matahari menyengat membakar kulit, kerongkongan kering, keringat bercucuran berjalan diantara tanah yang berdebu, pertanda hujan telah lama tak mencercahkan kaki panjangnya. Disepanjang jalan ditemui rumah yang tersusun bagai gerbong kereta api, dibuat dari papan berloteng hitam pekat kena asap, karena masyarakat memasak masih ala tradisional menggunakan kayu bakar. Tetapi uniknya masyarakat hidup damai, saling menghormati dan bersahabat. Terbukti pertama kali kaki melangkah menginjak perkampungan, senyum tersungging penuh kedamaian. Ditesuri sepanjang kampung, ternyata di tepi perkampungan terdapat sungai yang mengalir dengan indahnya. Kata masyarakat siapa yang mandi di sana bakal tak kan bisa melupakan begitu saja, airnya mengandung magnet u ntuk mandi...